Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Lari Jarak Menengah (Teknik, Taktik, dan Strateginya)

Atletik adalah cabang olahraga yang di dalamnya terdiri atas nomor jalan, lari, lempar, dan lompat. Kata atletik berasal dari bahasa Yunani athlon yang berarti “berlomba”.

Dalam Olimpiade, atletik merupakan salah satu olahraga yang paling banyak menyediakan medali emas. Setiap pemecahan rekor dalam cabang olahraga atletik merupakan suatu catatan sejarah di setiap olimpiade. Pada kesempatan kali ini kita akan membahas salah satu cabang atletik yaitu Lari Jarak Menengah.

Lari jarak menengah diperlombakan pada nomor putri dan nomor putra. Gerakan lari jarak menengah sedikit berbeda dengan gerakan lari jarak pendek (sprint), terutama pada cara pendaratan kaki.

Lari Jarak Menengah
Lari Jarak Menengah

Pada pembahasan kali ini, Anda akan mempelajari taktik dan strategi lari jarak menengah dalam perlombaan yang sebenarnya. Namun, untuk dapat menyesuaikan dan mengingatkan Anda mengenai teknik lari jarak menengah, ada baiknya Anda melakukan pemanasan dan mengulang teknik dasar lari jarak menengah, yang kemudian dilanjutkan dengan latihan taktik dan strategi saat perlombaan.

Strategi dan taktik lari jarak menengah adalah sebagai berikut:

a. Teknik Lari Jarak Menengah

Lari jarak menengah menggunakan start berdiri yang abaabanya hanya “bersedia” dan “ya”. Ketika aba-aba “bersedia”, pelari bersiap berdiri di belakang garis start dengan kaki dibuka selabar bahu dan salah satu kaki di depan. Kemudian condongkan badan ke depan dan kedua lengan ditempatkan sedemikian rupa sesuai dengan penempatan kaki. Ketika aba-aba “ya”, segeralah lari menempuh jarak yang ditentukan. 

Faktor penting yang memengaruhi gerakan saat berlari pada lari jarak menengah meliputi lima aspek, yaitu gerakan keseluruhan, posisi tubuh, ayunan lengan, penempatan kaki, dan panjang langkah. 

Berikut teknik lari jarak menengah:
  1. Pada saat akan menapakkan kaki pada tanah atau lintasan, dimulai dari ujung kaki ke tumit dan terus menolak lagi dengan ujung kaki (ball-hell-ball).
  2. Pengangkatan lutut sewaktu berlari tidak terlalu tinggi atau lebih rendah bila dibandingkan dengan lari jarak pendek.
  3. Gerakan lengan lebih ringan, artinya tidak sekuat seperti pada lari jarak pendek.
  4. Lengan digerakkan atau diayun mulai dari bahu dengan gerakan agak ke samping sedikit dari bahu itu.
  5. Badan agak condong ke depan antara 10 - 15 derajat dari garis vertikal, tetapi jangan kaku (rileks).

b. Taktik dan Strategi

Taktik yang baik dalam lari jarak menengah adalah upaya memaksimalkan teknik berlari dengan sempurna agar dapat memenangkan pertandingan secara sportif. Terdapat beberapa taktik saat melakukan lari jarak menengah, antara lain sebagai berikut. 

Berikut ini merupakan taktik dan strategi di luar perlombaan lari jarak menengah:
  1. Strategi dipersiapkan sebelum perlombaan dilaksanakan.
  2. Situasi dan kondisi tempat, peralatan, asrama atau mess, dan makanan agar disesuaikan dengan keadaan pertandingan yang akan dihadapi.
  3. Perang syaraf dengan lawan yang akan dihadapi (media massa: elektronik atau cetak). Biasanya ditujukan untuk melemahkan mental bertanding lawan dan memompa semangat atlet atau kontingen agar berprestasi.
  4. Observasi kekuatan dan kelemahan lawan (melalui pertandingan langsung atau rekaman video) dan menyusun strategi untuk mengalahkan lawan.
  5. Latihan mengotomatiskan teknik start, irama langkah kaki (pace), lintasan lari, akselerasi lari menjelang garis finish, dan teknik menggapai garis finish.
  6. Pelatih dan official biasanya lebih berperan daripada atlet dalam pembentukan dan penerapan strategi perlombaan atau pertandingan.

Adapun taktik dan strategi saat perlombaan antara lain sebagai berikut:
  1. Berlari di lintasan bagian dalam.
  2. Tidak menyusul lawan di tikungan luar.
  3. Mengambil posisi di kelompok tengah untuk mengetahui kekuatan lawan.
  4. Tidak berlari terlalu kencang di awal perlombaan.